Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 11:11:09【Resep】046 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(66628)
Artikel Terkait
- Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
- Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang
- Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan
- Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing
- Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China
- BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam
- BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja
- Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan

Hukum kemarin, KA Harina tabrak truk hingga vonis eks Kapolres Ngada

Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang

Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa

BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan

Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen

Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing

Gaya hidup sehat dan latihan beban bantu cegah osteoporosis